PUSKEMSMAS DATA Editing Center, Jl. Taman Sari, Desa Padang Ratu, Kecamatan Sungkai Utara, Kabupaten Lampung Utara. Hp. 0852 58007176 - 0857 49349978. Melayani Cetak : Undangan, Banner, Foto Digital, Print Out, Kartu Nama Dll. Jasa : Foto Panggilan, Foto Pra Wedding, Foto Wedding, Video Shooting Isntalasi dan Service Komputer, Laptop, Notebook; Pembuatan Perangkat Pembelajaran dan lain-lain

SENI LUKIS

SENI LUKIS
Lukisan Manusia dengan kegiatannya

A. Pengertian Lukisan dan Gaya Lukisan
1.  Pengertian seni lukis
          Seni Lukis merupakan cabang dari seni rupa yangcara pengungkapannya diwujudkan melalui karya dua dimensional dimana unsur-unsur pokok dalam karya dua dimensional adalah garis dan warna. Soedarso Sp (1990:11) : Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan datar dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu, dengan melibatkan ekspresi, emosi, dan gagasan pencipta secara penuh. Sebuah lukisan harus dapat  menterjemahkan apa yang ada dalam objek, tema atau gagasan secara representative. Seni lukis adalah sebuah pengembangan dari menggambar, biasanya memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri. Ciri khas ini didasarkan pada tema, corak atau gaya, tekhnik serta bahan dan bentuk karya seni tersebut.


2.  Aliran Gaya Lukisan
Berdasarkan cara pengungkapannya aliran dan gaya lukisan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu Representatif, Deformatif dan Non-Representatif.
a. Representatif
Representatif adalah perwujudan gaya seni rupa menggunakan keadaan nyata pada kehidupan masyarakat dan gaya alam. Gaya seni rupa yang masuk ke dalam aliran Representatif adalah :
1.      Naturalisme
Naturalisme adalah aliran seni rupa yang penggambarannya alami atau sesuai dengan keadaan alam, melukiskan segala sesuatu dengan alam nyata, sehingga perbandingan perspektif, tekstur, ataupun warna serta gelap terang dibuat dengan seteliti mungkin. Pelukis yang beraliran Naturalisme antara lain : Basuki Abdullah, Abdullah Suryobroto, Mas Pringadi, Wakidi, Claude, Rubens, Constabel, dan lain-lain.

2.      Realisme
Realisme adalah aliran seni rupa yang memandang dunia ini tanpa ilusi, apa adanya, tanpa menambah atau mengurangi objek, penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup. Perupa yang beraliran Realisme antara lain: Trubus, Wardoyo, Tarmizi, dan Dullah.

3.      Romantisme
Romatisme yaitu aliran seni rupa yang lebih bersifat imajiner, aliran ini melukiskan cerita-cerita yang romantic, peristiwa yang dahsyat atau kejadian yang dramatis.Pembuatannya biasanya didasarkan pada cerita nyata atau bersumber dari buku Roman. Pelukis yang bergaya romantisme antara lain: Raden Saleh, Fransisco Goya, dan Turner.

b. Deformatif
Deformatif adalah perubahan bentuk dari aslinya, sehingga menghasilkan bentuk baru, namun tidak meninggalkan bentuk dasar aslinya. Seni rupa yang termasuk ke dalam aliran Deformatif antara lain:
1.      Ekspresionisme
Ekspresionisme adalah aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa pembuatnya yang spontan pada saat melihat obyek karyanya. Pelukis yang menggunakan aliran ini antara lain: Vincent Van Gogh dan Affandi.

2.      Impressionisme
Impressionisme adalah aliran seni upa yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat objek tersebut dilukis.Pelukis yang termasuk dalam golongan ini antara lain: Claude Monet, Georges Seurat, Paul Cezanne, Paul Gauguin, dan S. Sudjonjono.

3.      Surialisme
Surialisme yaitu aliran seni rupa kebanyakan menyerupai bentuk bentuk yang sering di dalam mimpi, pelukis berusaha mengabaikan bentuk-bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah sedemikian rupa bagian tertentu dari objek untuk menghasilkan kesan tertentu tanpa harus mengerti bentuk aslinya. Pelukis yang beraliran ini antara lain : Salvador Dali.

4.      Kubisme
Kubisme yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya berupa bidang segi empat atau bentuk dasarnya kubus. Pelukis yang beraliran ini antara lain : Pablo Picasso, But Mochtar, Srihadi, Fajar Sidik, dan Mochtar Apin.

c.       Non-Representatif
Non-Representatif adalah suatu bentuk yang sangat sulit dikenali. Bentuk dasar dari gaya ini adalah meninggalkan bentuk aslinya, dan pada prinsipnya lebih menekankan pada unsur-unsur formal, struktur, unsur rupa dan prinsip estetik. Gaya seni rupa Non-Representatif berupa susunan garis, bentuk, bidang, dan warna yang terbebas dari bentuk alam. Gaya ini memandang bahwa ekspresi jiwa tidak dapat dihubungkan denga objek apapun, gaya ini menonjolkan bidang yang diisi oleh warna dan dipilah dengan garis-garis tegas. Gaya ini dipelopori oleh Amry Yahya, Fajar Sidik, But Mochtar, dan Sadali.

B. Tema Seni Rupa Murni
          Setiap manusia memiliki sudut pandang yang berbeda di dalam menjalani hidup ini.Begitu pula saat kita membuat suatu lukisan, masing-masning memiliki sudut pandang yang berbeda-beda pula.Perbedaan sudut pandang dapat dipengaruhi oleh suasana, waktu, dan kondisi geografis.Tema adalah gagasan, ide, atau pokok pikiran yang ada di dalam sebuah karya seni baik dua dimensi maupun tiga dimensi.Memahami tema yang ada pada sebuah karya seni rupa murni berarti memahami tujuan penciptaan karya seni rupa tersebut. Tema-tema di dalam pembuatan karya seni rupa murni antara lain sebagai berikut:
1.      Hubungan Manusia dengan Dirinya Sendiri
Seni rupa merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk menuangkan gagasan atau ide seseorang.Untuk mengungkapkan citarasa keindahan, manusia mewujudkannya melalui media ekspresi.Di dalam pengungkapannya tersebut, terkadang seseorang menggunakan potret dirinya sendiri sebagai objek lukisannya.Seperti pelukis Raden Saleh, Basuki Abdullah, Affandi, S. Sudjojo, dan Vincent Van Gogh.

2.      Hubungan Manusia dengan Manusia Lain
Seorang perupa terkadang dalam mengekspresikan cita-rasa keindahan menggunakan objek orang-orang yang ada di sekitarnya.Seperti istrinya, kekasihnya, anak-anaknya, orang tua, saudaranya, temannya, tetangganya, sahabatnya atau orang-orang yang ada dalam pikirannya.

3.      Hubungan Manusia dengan Alam Sekitarnya
Alam sekitar yang sangat menarik bagi para pelukis untuk mengungkapkan citarasanya, sering dijadikan untuk lukisan, seperti pemandangan gunung, laut, sungai, sawah, hutan, perkampungan, perkotaan, binatang dan lain-lain.
Tokoh pelukis yang sering menggunakan alam sebagai objek seperti Basuki Abdullah, Raden Saleh Bustaman, Dullah, Mas Pringadi, Henk Ngantung, Wakidi, dan S. Sudjojono.

4.      Hubungan Manusia dengan Alam Benda
Benda-benda di sekitar kita memiliki keunikan tersendiri bagi para pelukis, sehingga menjadikan benda-benda tersebut sebagai objek lukisan.Keunikan benda-benda tersebut ada yang berbentuk silindris, kubistis organis, atau bentuk bebas.Bentuk benda tersebut seperti gelas, cangkir, kendi, teko, vas bunga, guci, botol, sepatu, lemari, meja, kursi, buah-buahan, tanaman, bunga dan lain-lain.

5.      Hubungan Manusia dengan Aktifitasnya
Aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari yang beragam menjadi sebuah inspirasi bagi pembuat lukisan dan mengabadikan kegiatan-kegiatan tersebut.Lukisan menjadi sesuatu yang menarik apabila dalam mengambil sudut pandang aktifitas dapat disusun sesuai dengan komposisi dan proporsi yang baik disertai pengaturan gelap terang yang tepat.Contohnya aktivitas manusia di pasar, aktivitas manusia di sawah dan lain-lain.

6.      Hubungan Manusia dengan Alam Khayal
Ide imajinasi atau khayalan sering melintas dalam pikiran kita, baik secara sadar ataupun tidak sadar (saat tidur).Khayalan yang muncul di benak perupa kadang diwujudkan dalam suatu karya seni.Hasil karya seperti ini sering disebut dengan karya seni Surealisme atau melebih-lebihkan sesuatu atau melebih-lebihkan keadaan alam.

C. Alat dan Bahan Berkarya Seni Lukis

Alat dan bahan yang sering digunakan dalam membuat seni lukis antara lain:
1.      Pensil
Jenis pensil dibedakan berdasrkan tingkat kekerasan dan kehitaman karbonnya.Pada pensil tertera index B atau H. B menandakan pensil yang lunak dan tingkat kehitamannya tinggi.H menandakan pensil yang keras dan tingkat kehitamannya yang sedang.Pensil B, 2B, 3B, 4B sampai 6B memiliki tingkat ketebalan hitam yang tinggi.B artinya adalah Bold (tebal).Pensil H, 2H sampai 6 H memiliki warna hitam yang sedang, sehingga sangat cocok untuk membuat gambar proyeksi.H artinya adalah Hard (keras).

2.      Pensil Arang (Pensil Warna) / Contee
Terbuat dari arang halus dan dapat digunakan untuk menggambar atau melukis potret.Sifatnya hitam pekat dan agak sulit dihapus.

3.      Pastel dan Krayon
Dua jenis media ini secara fisik bentuknya hamper sama, akan tetapi sifat dan bahannya tidak sama. Pastel (Oil Pastel) biasanya terbuat dari bahan kapur dan bahan pengikat cair dan transparan, untuk mengikat pigmen dengan kapur.Pastel sering dihubungkan dengan warna-warna yang lembut.Sedangkan krayon terbuat dari bahan Kaolin dengan tepung warna, sehingga terlihat lebih menkilap dan keras.Krayonlebih banyak mengandung lilin, sehingga warna yang dihasilkan krayon cenderung mengkilap dan sedikit berminyak.

4.      Pena / Pulpen
Pena terbuat dari logam dengan ujung yang bermacam-macam bentuk dan ukuran dengan menggunakan tinta.

5.      Tinta Bak
Tinta bak dikenal juga dengan tinta Cina.Warnanya hitam pekat dan tidak luntur jika terkena air.Kemasan tinta ini ada yang berbentuk cairan dalam botol dan berbentuk balok-balok kecil yang harus dicairkan dengan air dan digosok-gosokkan pada bejana yang terbuat dari kaca, seperti piring dan mangkok sebelum digunakan.

6.      Cat (Pewarna)
Cat atau pewarna dibedakan berdasarkan bahan pengencernya. Antara lain:
a.       Cat Air (pengencernya berupa air), dibedakan menjadi 2, yaitu water colour yang bersifat transparan dan poster colour yang bersifat pekat, plakat dan warnanya tebal.
b.      Cat Minyak (pengencernya berupa minyak). Jenis cat ini biasanya digunakan untuk melukis di atas kanvas, dinding, kayu atau yang lainnya, memiliki sifat yang tidak mudah kering dan warnanya tahan lama.

7.      Kuas
Kuas merupakan alat yang digunakan untuk menguas atau meratakan cat ke media lukis.Jenis dan ukuran kuas sangat beragam, bentuk dan harganya pun bervariasi. Pemilihan jenis kuas didasarkan pada goresan yang akan kita bentuk. Jenis kuas berujung lurus dan datar digunakan untuk bahan cat minyak, sedangkan kuas berujung runcing dan bulunya bulat digunakan untuk bahan cat air.

8.      Pisau Palet
Pisau Palet terbuat dari aluminium tipis, berguna untuk mencampur cat seperti layaknya kuas, untuk membuat efek goresan pada media lukis. Bentuk dan ukurannya bervariasi.Ada yang runcing, lebat dan bulat.

9.      Palet
Palet adalah media yang digunakan untuk tempat mencampur cat atau tempat untuk menuangkan cat.

10.  Sprayer
Adalah alat yang digunakan untuk melukis menggunakan cat dengan alat penyemprot (Sprayer).Sprayer ada yang menggunakan angin dari kompresor atau menggunakan bahan kimia untuk menekan cairan cat naik (Manual dan Automatic).

D. Jenis Lukisan Berdasarkan Tekhnik dan Bahan yang Digunakan
          Kreatifitas dalam mengolah bahan dan media dalam melukis melahirkan tekhnik tertentu.Tekhnik melukis ini sudah digunakan sejak zaman pertengahan sampai sekarang, sehingga menambah keragaman karya seni lukis. Beberapa tekhnik yang digunakan dalam melukis antara lain:
1.      Lukisan Tempra
Tekhnik ini sudah dikenal sejak zaman Renaissance, cat yang digunakan diaduk dengan perekat yang biasanya terbuat dari sagu atau putih telur, diterapkan pada tembok yang disesuaikan dengan bangunannya.Misalkan lukisan pada dinding goa, atau kaligrafi dalam masji, dan lain-lain.

2.      Lukisan al fresco
Tekhnik lukisan ini diterapkan di dinding yang masih basah dengan ditaburi bahan perekat.Tekhnik melukis ini terkenal di Istana Vatikan.


3.      Lukisan al secco
Tekhnik ini hamper sama dengan tekhnik al fresco, perbedaannya adalah tekhnik ini digunakan pada dinding yang sudah kering. Tekhnik ini pernah digunakan oleh Leonardo da Vinci di Gereja Santa Maria di kota Milan, Italy.

4.      Mozaik
Tekhnik ini merupakan tekhnik menempelkan pecahan atau lempengan kaca yang berwarna-warni pada dinding atau yang lain, sehingga membentuk objek tertentu. Bahan yang biasa digunakan antara lain pecahan keramik, porselen, potongan kertas, atau bisa juga batu yang berwarna-warni. Mozaik yang memakai potonganpotongan kayu sebagai lukisan disebut intarsia.

5.      Lukisan Kaca
Tekhnik lukisan ini menggunakan kaca, timah, kuningan dan tembaga sebagai penyambungnya sehingga membentuk lukisan.Lukisan kaca pertama kali dikembangkan pada zaman Gothic di Eropa sebagai bagian dari Arsitektur.Lukisan kaca ini mencapai kegemilangan pada zaman Renaisance sebagai hiasan pada pintu dan jendela bengunan-bangunan besar seperti Istan dan tempat peribadatan. Di Indonesia, tekhnik ini dikembangkan pada awalnya untuk industry hiasan rumah tangga, sebagai tekhnik yang diwarisi dari seniman Belanda.

6.      Lukisan Cat Minyak (Plakat)
Lukisan cat minyak medianya adalah Kanvas, yaitu kain yang telah diberi cat dasar yang dicampur dengan larutan lem sehingga tidak tembus di belakang ketika dipakai melukis.Cat yang digunakan biasanya dikemas bentuk tube timah dalam bentuk pasta sehingga mudah digunakan. Dalam pemakaiannya dicampur dengan minyak yang dikenal dengan namaLijn-Oil.

7.      Lukisan Cat Air (Aquarel)
Bahan yang digunakan dalam tekhnik ini adalah cat air yang berbentuk pasta yang dicampur dengan air.Tekhnik Aquarel adalah melukis dengan sapuan warna yang tipis sehingga hasilnya transparan.Media untuk melukis dengan cat air adalh kertas.

8.      Lukisan Acrylic
Lukisan ini adalah lukisan dengan bahan yang disebut Acrylic yang menghasilkan warna-warna yang cerah dan menyala. Lukisan jenis ini biasa digunakan untuk membuat eksperimen di sepatu, tas, atau berbagai bahan kain lainnya.

9.      Lukisan Batik
Lukisan batik tekhniknya hampir sama dengan tata cata membatik, yaitu dengan menutupi permukaan kain dengan lilin atau malam batik. Kain yang tertutup lilin inilah yang membentuk titik garis bidang ataupun ruang sebelum jadi sebuah gambar, dan hasil akhir dicelupkan pada cairan yang mengandung naphtol (larutan pewarna).

          Membuat karya seni merupakan wujud ekspresi dari sebuah idea tau gagasan.Ide adalah hasil pemikiran yang berawal dari sebuah inspirasi atau imajinasi.Gambaran yang tertangkap melalui ruang imajinasi seseorang dapat diwujudkan dalam bentuk karya seni.




D. Jenis Lukisan Berdasarkan Tekhnik dan Bahan yang Digunakan
          Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan jika kita ingin membuat sebuah lukisan, antara lain:
1.      Memunculkan Gagasan
Untuk memunculkan gagasan kreatif, dapat ditempuh dengan cara:
a.       Mengembangkan imajinasi, apa yang kita pikirkan atau dari pengalaman orang lain.
b.      Melihat objek secara langsung, misalkan pantai, pegunungan dan lain-lain.
c.       Melihat dari buku atau majalah
d.      Melihat dari internet dan dokumen lain tentang lukisan.
e.       Mengunjungi kegiatan seni lukis atau museum lukisan.
          Ide dan gagasan kemudian kita olah menjadi sebuah sketsa yang menarik, sehingga apa yang kita maksud atau apa yang kita rasakan dapat tersampaikan sampai pada tujuannya.

2.      Media Berkarya (Alat dan Bahan)
Media yang bisa digunakan antara lain:
a.       Menggunakan kertas karton, manila, atau kertas HVS.
b.      Menggunakan tembok, dinding papan, atau media lain yang lebar.
c.       Menggunakan media alternative seperti kaca, cangkang telur atau permukaan benda hasil karya kerajinan atau benda pakai.
d.      Menggunakan cat minyak, cat akrilik, cat tembok, krayon atau pastel.
          Dalam berkarya seni, media atau alat dan bahan juga menentukan proses dan tekhnik berkarya seni. Sehingga hal ini harus direncanakan.

3.      Menentukan Tekhnik
Ada beberapa tekhnik yang biasa digunakan dalam melukis, antara lain:
a.       Tekhnik Aquarel (warna transparan dengan menggunakan cat air).
b.      Tekhnik Plakat ( warna tebal dengan menggunakan cat minyak)
c.       Tekhnik Goresan ekspresif dengan menggunakan jari, kuas atau pisau pellet.
d.      Tekhnik tebal dan bertekstur (bertekstur warna)
e.       Tekhnik timbul (mozaik).

4.      Membuat Sketsa
Sketsa adalah gambar awal yang akan dijadikan atau dibuat lukisan. Sketsa inilah yang nantinya akan diselesaikan menjadi sebuah lukisan yang sempurna. Sketsa biasanya hany berupa goresan global tidak mendetail dari sebuah lukisan yang akan kita ungkapkan.

5.      Mewarnai dan Menyempurnakan Lukisan.
Setelah sketsa selesai, tahapn melukis yang sebenarnya kita terapkan, sesuai dengan rencana dan tekhnik yang disiapkan. Tahapan terakhir adalah menyempurnakan / menyelesaikan lukisan sketsa yang telah dibuat dengan cara:
a.       Memberikan warna (mewarnai) dengan goresan tipis pada objek pokok (positif) dan lata (negatif).
b.      Menyempurnakan lukisan dengan kontur, penyinaran (spot light), penegasan dan pengaturan gelap terang.


butuh file wordnya...?
klik di sini.....

Share Jika Kalian Suka:

DOWNLOAD JUGA LAGU LAINNYA:

0 Response to " SENI LUKIS "

Posting Komentar